Bersama Astra, Satu Langkah Kecil Rusmawati Mewujudkan Kampung Pesisir Berdaya di Serdang Bedagai

Sosok Rusmawati, peraih Satu Indonesia Award Tahun 2011 (sumber:Satu Indonesia)

“Kesejahteraan diwujudkan dengan langkah-langkah kecil, tetapi sebenarnya bukan hal kecil…” – Zeno

Tidak sedikit diantara kita yang kerap meremehkan sebuah upaya kecil dalam kehidupan sehari-hari. Upaya kecil dianggap sebagai langkah yang tidak terlalu membawa pengaruh apalagi untuk sebuah keputusan atau kebijakan yang besar, sehingga sering dilewatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Sangat disayangkan, padahal seperti ungkapan Zeno di atas, kesejahteraan diwujudkan justru dengan langkah-langkah yang kecil dan sederhana. Zeno mengungkapkan bahwa langkah kecil sebenarnya bukanlah hal yang kecil sehingga sangat naïf jika kita meremehkannya. Justru dari langkah kecil inilah akan membawa kita pada kesuksesan yang lebih besar.

Beberapa orang memilih untuk melupakan upaya kecil dan langsung mengupayakan langkah besar. Mereka berpikir bahwa dengan langsung mengambil langkah besar maka pencapaian akan semakin dekat. Mereka lupa bahwa tanpa disadari, upaya kecil yang dilakukan akan membawa dampak besar bagi proses kehidupan selanjutnya. Dan langkah besar yang mereka ambil akan memutus alur proses kesuksesan, sebab pengalaman-pengalaman dan pelajaran berharga hanya ada dalam sebuah proses yang diawali dari langkah-langkah kecil.

Astra Sangat Menghargai Langkah Kecil untuk Sebuah Perubahan Besar

14th Satu Indonesia Award, bukti nyata konsistensi Astra dalam berkontribusi untuk Masa Depan Bangsa (sumber : Satu Indonesia)

Indonesia patut berbangga, sebab memiliki wadah apresiasi talenta luar biasa dari Group Astra. Group Astra mewujudkan langkah nyata untuk mengapresiasi upaya-upaya perubahan positif yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri.

Tidak peduli langkah yang sangat sederhana, selama itu dilakukan dengan konsisten, tulus serta berkontribusi nyata membawa perubahan ke arah yang lebih baik, maka Astra akan memberi apresiasi kepada sosok maupun kelompok masyarakat yang luar biasa tersebut.

Melalui gelaran Satu Indonesia, Semangat Astra Terpadu untuk Indonesia memberi penghargaan kepada para generasi bangsa yang berprestasi di bidangnya masing-masing. Bersama Astra, insan-insan terpilih ini akan turut mendedikasikan diri untuk kemajuan bangsa Indonesia melalui karsa, cipta dan karya terpadu sebagai wujud kontribusi sosial yang berkelanjutan.

Tidak main-main, demi menjaga orisinalitas dan kualitas karya, Astra menggandeng juri-juri yang berkompeten di bidangnya masing-masing untuk memilih sosok atau kelompok yang layak mendapatkan penghargaan bergengsi dari Astra ini.

14 Tahun sudah Astra menggelar Satu Indonesia Award. Tentu bukan tanpa tujuan dan manfaat yang sudah bisa dirasakan oleh bangsa. Melalui gelaran ini, satu langkah kecil dari para pemenang Satu Indonesia Award dari tahun ke tahun terbukti nyata mampu membawa perubahan besar bagi daerah mereka masing-masing, baik di sektor kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan dan teknologi.

Semangat Satu Indonesia, Semangat Astra dalam membangun Indonesia melalui karsa, cipta dan karya yang mandiri dari masyarakat yang berbakat. Dukungan yang luar biasa dari Astra mampu memacu semangat generasi muda untuk berlomba-lomba mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa.

Sambutan yang luar biasa dari masyarakat terbukti dari antusiasme mereka yang terus bertambah dari tahun ke tahun untuk mengikuti kegiatan ini. Mereka percaya bahwa Astra akan selalu menghargai langkah kecil yang sudah diupayakan untuk sebuah perubahan besar di kemudian hari.

Rusmawati, Memutus Rantai Kemiskinan di Pesisir Serdang Bedagai Melalui Sanggar Belajar Anak

Rusmawati dan sanggar belajar anak (sumber:Satu Indonesia)

Jauh dari hiruk pikuk modernitas ibukota bukan menjadi penghalang bagi sosok Rusmawati untuk mendedikasikan dirinya untuk bangsa. Berbekal semangat dan tekad yang kuat, Rusmawati tergerak untuk membuat perubahan di daerahnya yang masih terkungkung dalam sekam kemiskinan.

Keprihatinan Rusmawati semakin menjadi saat melihat banyak anak-anak pesisir yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang harus putus sekolah karena ketiadaan biaya serta sulitnya perekonomian keluarga.

Kondisi ini semakin diperparah dengan berkembangnya budaya pesimis di tengah-tengah masyarakat setempat. Mereka beranggapan bahwa “kerja ataupun tidak yang penting hidup dinikmati enak…”. Anggapan pesimis lainnya adalah “kojo tak kojo seribu lima ratus…” yang artinya “kerja ataupun tidak kerja bayarannya tetap sama”.

Mindset bernada pesimis ini jika tidak segera dilakukan perubahan, maka sudah pasti akan menjadi salah satu penghambat laju pembangunan bangsa, khususnya pembangunan di daerah tersebut.

Rusmawati melihat kondisi ini sebagai satu ancaman bagi kemajuan bangsa. Ia pun berpikir tentang bagaimana mengupayakan agar masyarakat di daerahnya kembali bersemangat dalam kemandirian menuju ke kehidupan yang lebih baik.

Langkah kecil Rusmawati dimulai dari tahun 1998, ia mulai berinisiatif membuat sanggar belajar yang kala itu dikhususkan untuk anak-anak TK. Karena belum memiliki gedung sekolah, maka Rusmawati melangsungkan kegiatan bermain dan belajar dengan keadaan yang serba minim, yaitu di halaman rumah warga ataupun masjid setempat. Rusmawati mengajarkan banyak hal kepada anak-anak dengan metode bermain dan berdongeng.

Perlahan namun pasti, langkah Rusmawati pun disambut baik oleh beberapa warga. Bahkan, ada yang begitu mendukung Rusmawati dengan ikut bergabung membantu Rusmawati dalam bergiat sosial ini. Meski bukan dari kalangan berpendidikan, tapi para ibu-ibu yang bersedia membantu Rusmawati memiliki modal tenaga dan ketulusan dalam membantu.

Walaupun keadaan masih apa adanya, tapi Rusmawati tidak berkecil hati. Ia tetap bersemangat dalam mewujudkan impiannya untuk membawa daerah pesisir dan sekitarnya menuju ke kesuksesan.

Rusmawati pun gencar melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada organisasi-organisasi yang selaras dengan programnya. Tidak dapat dimungkiri, ketiadaan sokongan dana membuatnya harus bekerja keras untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai pihak.

Gayung bersambut, masih di tahun 1998, berbekal sokongan dana dari berbagai pihak, maka berdirilah sanggar belajar anak. Seiring waktu, sanggar belajar anak pun sudah berdiri, bukan hanya 1 tapi hingga 12 sanggar.

Perkembangan pesat sanggar belajar anak yang ia gagas pun mulai terlihat. Tidak tinggal diam, Rusmawati mulai mengajak ibu-ibu yang mau bergabung dengan sanggar. Hal ini menjadi pertimbangan Rusmawati agar kelangsungan sanggar dapat berumur panjang, sehingga ia membutuhkan penerus dirinya.

Tanpa disangka, berawal dari sanggar belajar, Rusmawati bukan hanya berhasil menciptakan wadah pendidikan bagi anak-anak pesisir, tapi juga berhasil mewadahi aspirasi dan forum diskusi dari warga, khususnya para ibu dalam menyikapi kehidupan.

Rusmawati jadi tempat para ibu-ibu untuk menumpahkan segala keluh kesah dan pendapatnya tentang berbagai masalah di kehidupan mereka. Dan tidak dapat dielakkan, masalah ekonomi menjadi salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan.

Jiwa empati Rusmawati pun terketuk, sehingga ia pun kembali menggagas ide peningkatan perekonomian rumah tangga warga melalui bantuan pinjaman dana lunak untuk modal usaha bagi ibu-ibu yang dikelola secara mandiri secara berkelompok. Bahkan, kala itu, kelompok mandiri ini berhasil memberikan dana pada 40 ibu rumah tangga sebesar masing-masing sebesar 1 juta rupiah.

Langkah Kecil Rusmawati Membawanya Menjadi Salah Satu Peraih Satu Indonesia Award

Perkembangan sanggar belajar anak buah dedikasi dan langkah kecil nan hebat dari Rusmawati (sumber:Kumparan.com)

Akhirnya, di tahun 2011, Keikutsertaan Rusmawati dalam ajang Satu Indonesia Award membuahkan hasil. Dedikasinya mendapat apresiasi yang luar biasa dari Astra. Ya, Rusmawati terpilih sebagai salah satu pemenang peraih Satu Indonesia Award kategori lingkungan.

Untuk itu, Rusmawati berhak mendapatkan bantuan dana sebesar puluhan juta rupiah yang selanjutnya dimanfaatkannya untuk pengembangan sanggar yang dibinanya. Rusmawati mempergunakan sebagian uang tersebut untuk membiayai pendidikan kejar paket bagi para kader-kadernya.

Satu pencapaian besar telah diraih oleh Rusmawati yang didukung oleh para kader-kadernya. Rusmawati mengakui bahwa ia tidaklah bekerja sendiri. Pencapaian besar ini bukan semata-mata atas kerja kerasnya sendiri tapi juga karena dukungan dari semua orang.

Kini, di tahun 2023, kampung pesisir yang diberdayakan Rusmawati sudah berubah secara signifikan. Kampung pesisir sudah tidak menjadi kampung yang terbelakang lagi, melainkan sudah menjadi kampung yang berdaya.

Pendidikan anak-anak pesisir juga sudah jauh lebih baik. Hampir tidak lagi ditemukan anak-anak yang tidak bersekolah, baik karena ketiadaan dana maupun akibat mindset masyarakat yang keliru tentang memaknai hidup.

Sanggar belajar anak yang berpusat di pegajahan kabupaten Serdang Bedagai ternyata mampu memutus rantai kemiskinan di daerah tersebut. Daerah pesisir yang mulanya begitu terbelakang, kini sudah bertransformasi menjadi daerah yang berdaya, baik di bidang sosial, pendidikan, kesehatan maupun ekonomi dan teknologinya.

Bukan hanya itu, kini perhatian Pemerintah Daerah juga sudah mulai menyentuh setiap program yang dicanangkan. Berbagai bantuan, baik berupa dana maupun pemenuhan kelengkapan fasilitas juga telah didukung.

Sebuah kebanggaan tersendiri bagi kita semua, bahwa langkah kecil yang dilakukan oleh ibu Rusmawati menjadi pelecut bagi siapa saja untuk tidak takut atau ragu memulai langkah kecil demi sebuah perubahan besar yang lebih baik.

Melalui semangat Rusmawati, kita bisa mencontoh bagaimana kiprah, semangat dan perjuangannya dalam mengubah daerah pesisir di Serdang Bedagai menjadi daerah yang berdaya. Rusmawati membuktikan, bahwa untuk menjadi seorang pahlawan tidak harus berperang di medan perang, tapi cukup dengan berani memulai langkah kecil serta konsisten hingga tercapai apa yang diimpikan.

Terimakasih Astra, kontribusi nyata Satu Indonesia sudah menjadi inspirasi yang begitu luar biasa bagi kita semua. Semoga, di kemudian hari, giliran kami yang akan menjadi sumber inspirasi untuk memajukan bangsa Indonesia tercinta.

Tinggalkan komentar